Aplikasi Flow Meter Untuk Mengukur Debit Air Limbah

Aplikasi Flow Meter Untuk Mengukur Debit Air Limbah

Proses pengolahan air limbah (waste water treatment) di industry banyak menggunakan berbagai jenis alat instrumentasi . Flow meter air limbah banyak dipakai di industri pengolahan air limbah, baik pada limbah domestik maupun lainya. Fungsinya, untuk mengukur debit air limbah, Total volume air limbah atau untuk control proses. Lokasi pemasangan flow meter air limbah pada proses, biasanya saluran masuk dan saluran keluar atau saluran pembuangan ke sungai atau parit.

Karena sifat dari air limbah yang kotor, mengandung chemical, dan bersifat korosif maka flow meter air limbah harus sesuai dengan sifat cairan limbah.  Untuk hali ini,  jenis flow meter yang cocok adalah magnetic flow meter atau ultrasonic flow meter. Jenis flow meter ini tidak memiliki komponen  sensor yang berputar sehingga tidak mudah rusak dan macet. Hanya saja, untuk Electromagnetic hasur dipastikan mempunyai conductivity diatas 20 micro siemens.

flowma wmag21 magnetic flow meter.jpg
flowma wmag21 magnetic flow meter.jpg

Jenis Flowmeter Air Limbah

Karena  magnetic flow meter ini mempunyai electrode sebagai sensor yang mampu bekerja pada cairan dengan besaran conductivity diatas. Sementara itu untuk Ultrasonic flow meter jika cairan limbah tersebut banyak kandungan solidnya performanya akan menurun karena ultrasonic ini bisa bekerja baik pada cairan yg tidak banyak mengandung solid.

Sedangkan, sifat korosif dari cairan bisa dipilihkan jenis material flow meter bahan stainless steel atau non metal seperti poly propyline. Parameter yang  diukur dari dua jenis flow meter ini adalah flow velocity, flow rate dan totalizer. Sedangkan satuan pengukuran, bisa berupa metrich maupun british tergantung pada permintaan users di lapangan. Satuan yang bisa ditampilkan bisa berupa liters (L), meter kubic (m3), gallons, barrel dengan satuan second, minuts, hour ataupun days.

Jenis Instalasi Flowmeter Air Limbah

Untuk aplikasi lebih lanjut, bisa disertakan analog output berupa 4-20mA, Pulsa, RS485 atau yang lainnya sesuai dengan permintaan berdasrkan aplkasi. Pada aplikasi pemasangan flow meter air limbah ada 4 jenis installasi yaitu :

  • In Line Flow Meters
    • Installasinya dilakukan dengan cara memotong pipa sedangkan conncetionnya bisa berupa flange, wafer ataupun thread
  • Insertrion Flow Meters
    • Installasinya dilakukan dengan cara melubangi pipa sedangkan conectionnya bisa berupa Tee fitting, Welding Fitting ataupun saddle fitting
  • Clamp On Flow Meters
    • Installasi clamp on dilakukan dengan cara menempelkan Sensor ( transducer ) pada sisi luar pipa. Sehingga sistem ini tidak berhubungan dengan besarnya pressure dan tingkat korosif cairan.
  • Open Channel Flow Meter
    • Dapat diaplikasikan untuk mengukur aliran pada sistem saluran terbuka seperti pada kanal, sungai atau parit.

Keempat Jenis installasi flow meter air limbah ini mempunya keuntungan dan kerugian, tergantung pada aplikasi dan persyaratan yang ditentukan. Untuk ukuran pipa yang besar, penggunaan jenis installasi in line akan mahal biaya investasinya. Mungkin flowmeter air limbah sistem installasi Insertion dan clamp on akan mampu mereduksi biaya investasi dan instalasi. Namun, untuk aplikasi yang menuntut akurasi tinggi, flow meters dengan sistem installasi in line adalah yang lebih tepat.

Untuk Flow meter air limbah  type Electromagnetic mempunya dua jenis installasi yaitu flow meters dengan installasi In Line dan Insertion. Sedangkan untuk Type Ultrasonic flow meter memliki semua jenis installasi yaitu In Line, Insertion dan Calamp on.

Fungsi Flow Meter Air Limbah

Untuk tujuan mengatur besarnya debit air, dan tidak digunakan untuk produksi bisa digunakan ultrasonic portable flow meter. Pengaturan besarnya aliran air limbah bisa dilakukan dengan dengan mengatur besar kecilnya valve.

Flow meter limbah jenis portable sangat cocok digunakan pada air limbah. Dengan catatan, air limbah tidak mengandung solid diatas 10%. Selain dapat digunakan pada berbagai ukuran pipa dan berbagai jenis material pipa, bisa dibawa kemana-mana karena ringan dan compact.

Namun demikian, dilapangan biasanya menuntut berbagai kondisi yang mengharuskan jenis flow meter mempunyai performa yang diharapkan, seperti aplikasi pemasangan flow meter mengharuskan dipasang di saluran air atau di parit sehingga dengan cuaca indonesia yang ekstrim mengharuskan flow meter air limbah terendam air saat hujan.

ada juga yang mengharuskan flowmeter air limbah ini dipasang pada aliran proses limbah buang yang tidak menggunakan pompa atau aliran air limbah didasarkan pada beda ketinggian atau gravitasi.

Limbah tambang, overburden, gangue
Limbah tambang, overburden, gangue

Pada Proses di lapangan, aliran air limbah yang keproses penampungan biasanya menggunakan pompa. Sedangkan, untuk aliran air limbah hasil proses ke pembuangan atau sungai bisanya menggunakan aliran gravitasi. Sehingga, pada kondisi tertentu debit air limbah sangat kecil atau low flow velocity. Karena itu, dalam memilih jenis flow meter untuk mengukur flow rate maupun total volume air limbah dibutuhkan kecermatan.

Kecerobohan pemilihan jenis flow meter air limbah akan berakibat buruk. Bisa juga akan berakibat pada biaya operasional yang tinggi serta biaya instalasi jadi mahal. Belum lagi jika ada kerusakan yang dapat mengakibatkan proses produksi harus terhenti atau mengakibatkan biaya maintenance mahal.

Sebagai informasi, flow meter yang digunakan diindustri mempunyai jenis yang berbeda-beda. Hal ini,  tergantung pada jenis cairan, sistem instalasi sera tingkat akurasinya. Berikut ini jenis jenis serta model flow meter :

Flow Meter Portable

  • Ultrasonic flow meter ini sangat terkenal sejak dikenalkanya jenis portable flow meter. Karena, cara penggunaan dan instalasinya cukup mudah, cepat dan dapat dibawah kemana-mana.
  • Portable flowmeter menggunakan jenis instalasi clamp on, dimana sensor atau  transducer ultrasonic cukup di clamp pada permukaan luar pipa, Karena prosesn insatlasi tanpa memotong pipa atau melubangi pipa, maka biaya instalasi dari flow meter clamp on sangat murah dan cepat.
  • Untuk jenis flow meter portable biasanya dilengkapi dengan data logger. Baikdata logger internal maupun external. Untuk power menggunakan battery yang bisa dicharge dan umumnya battery mampu bekerja pada waktu cukup lama diatas 5 jam.

Clamp-on Ultrasonic Flow Meter

  • Flowmeter ultrasonic merupakan tipe flow meter yang cara kerjanya mengukur kecepatan aliran fluida dengan menggunakan ultrasound. Sehingga dengan perhitungan volume yang mengalir bisa terbaca di transmitter ultrasonic.
  • Dengan menggunakan sensor ultrasonik atau transducer ultrasonic dapat mengukur kecepatan rata-rata aliran fluida dalam pipa. Prinsip transit time adalah dengan cara mengukur rata rata perbedaan waktu antara waktu pengiriman signal dan penerimaan signal dengan arah aliran.
  • Product clamp-on ultrasonic flowmeter Dapat di Klik disini

Flowmeter Mass Flow Coriolis

  • Flowmeter coriolis adalah jenis flow meter yang secara teori menghitung kekuatan gaya/tenaga. Yang dihasilkan karena osilasi suatu sensor yang dilewati cairan dengan menggunakan perhitungan coriolis yang dikonversi ke suatu aliran massa.
  • Coriolis flow meter secara real mempu menghitung massa aliran sehingga perubahan temperature dari aliran tidak banyak berpengaruh. Persolan perubahan aliran karena instalasi atau sebab lain yang berakibat aliran tidak laminer  tidak mempengaruhi performanya. Begitu juga, terjebaknya udara atau gas dalam aliran tidak berpengaruh pada akurasi. Karena Mass dari udara yang terjebak dalam aliran bisa diabaikan
  • Informasi tentang product  coriolis mass flow meter silahkan click

Flow Meter Electromagnetic

  • Flowmeter electromagnetin yang sering disebut magnetic flow meter atau magmeter merupakan jenis flow meter yang cara kerjanya menggunakan hukum faraday. Magnetic flow meter hanya bisa kerja pada cairan yang mempunyai konduktifitas pada kisaran minimal 20 micro siemens

Flow Meter Open Channel

  • Flow meter open channel, banyak diaplikasikan pada  aliran pada sistem saluran terbuka seperti pada kanal, sungai atau parit.
  • Pada dasarnya, flow meter open chanel ini menghitung kecepatan aliran dengan mempertimbangkan ketinggian permukaan. Untuk pengukuran kecepatan aliran bisa menggunakan transit time flow meter atau Magnetic flow meter. Sedangkan, level atau ketinggian permukaan aliran bisa menggunakan ultrasonic level sensor atau radar sensor.
  • Penggabungan velocity dengan luas penampang bisa menghasilkan kapasitas aliran atau flow rate aliran dalam kanal.

Baca Juga:

author

Rudy Wiratama

rudywinoto.com/wmablog.com/flowmasonic.com

Similar Posts

Discover more from Indonesia Industrial Parts

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading