Control Valve : Definisi, Fungsi, Jenis dan Cara Kerja

Definisi

Control valve mempunyai pengertian sebagai valve yang mempunyai fungsi untuk mengatur suatu fluida baik berupa gas, liquid maupun solid. Fluida tersebut mengalir baik pada pipa maupun parit atau sungai yang dilengkapi dengan valve guna mengatur aliranya.

Jika kita melihat sistem irigasi, dimana air mengalir dari bendungan ke channel, valve bisa diartikan sebagai pintu air. Channel sebagai jalur mengalirnya air bisa berupa sungai, parit atau gorong-gorong. Biasanya kapasitas aliran ini sangat besar sehingga valve yang digunakan juga berdimensi besar.

Fungsi Control Valve

Pada kasus ini control valve yang digunakan berada pada tempat tertentu yang sering disebut dengan pintu air. Seperti  yang sering kita dengar saat banjir, pintu air ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir guna mengatur besarnya debit air yang mengalir ke sungai.

Ada beberapa fungsi dari control valve baik secara manual maupun otomatis. Valve ini bisa secara manual menutup atau membuka aliran dengan tenaga manusia. Namun saat ini control valve sudah banyak dilengkapi dengan komponen electric, pneumatic atau hydraulic. Pada aliran dengan kapasitas yang besar dan pressure tinggi hal ini lumrah dilakukan.

Ada juga valve yang mempunyai fungsi sebagai control,  untuk mengatur suatu aliran agar mengalir searah dan tidak bisa mengalir balik. Dimana valve ini sering disebut dengan no return valve atau check valve. Valve seperti ini yang merupakan komponen dari control valve sering dinamakan one way valve atau check valve.

Untuk fungsi valve yang cara kerjanya hanya untuk membuka atau menutup aliran leh banyak orang disebut dengan stop valve. Istilah stop valve ini biasanya dengan menggunakan penggerak electric  yang mempunyai contact berupa NC atau NO. Dari bentuk konstruksinya, yang banyak d kenal luasa adalah buterfly valve, ball valve, gate valve, solenoid valve, membrane valve. Untuk control valve seperti ini ada yang mannual dan otomatis  dimana banyak digunakan untuk mengontrol aliran air, steam udara dan gas.

Jenis dan Cara Kerja Valve

Gate Valve

Jenis valve pipa yang pertama ini gate valve memiliki fungsi buka tutup layaknya sebuah gerbang. Karena valve ini berada pada bagian depan ujung untuk mengatur setiap air atau gas yang masuk. Valve jenis ini lebih banyak di gunakan dan di jumpai pada beberapa tempat masuk aliran air seperti dam, waduk, hingga aliran air pada gorong-gorong.

Karena valve ini menghubungkan pintu air utama yang berada pada ujung aliran air. Dengan tujuan nantinya ketika ada aliran air yang tinggi masuk pada saluran air.

Baca Juga : Apollo Valves A127 Series Automatic Control Valves

Pintu ini berfungsi debit air yang nantinya di alirkan untuk pengairan sawah, ladang, ataupun menutup saluran air tersebut. Dengan tujuan agar ketika air dengan tekanan tinggi datang atau banjir. Air tersebut tidak masuk ke aliran tempat untuk mengairi sawah dan ladang sehingga kerugian untuk para petani dapat di minimalisir. Itulah fungsi jenis valve pipa yang satu ini.

Gate Valve
Gate Valve

Cara Kerja Gate Valve

Cara kerja Gate Valve, jika pegangan (handle) diputar, bagian bonnet bergerak naik ke atas konektor dengan area stopping wedge merubah dengan memaksa gerakan menjadi naik dan turun. Handle yang menaikkan dan menurunkan stopper menempati ruang bonnet.

Globe Valve

Berbeda dengan jenis yang pertama tadi pada valve jenis yang ini lebih banyak di letakkan pada bagian tengah pipa saluran air. Dengan fungsi dan tujuan utama untuk menanggulangi kebocoran yang terjadi.  Sehingga saat terjadi kebocoran bagian ini berfungsi untuk menahan aliran air yang ada sehingga kebocoran yang terjadi dapat segera di perbaiki. Tanpa terganggu dengan aliran air yang sedang mengalir pada pipa tersebut, ada kalanya valve ini juga di gunakan untuk gas.

Dengan tujuan yang sama yaitu menghentikan sementara aliran gas yang sedang mengalir pada pipa yang ada. Karena sepanjang pipa tersebut membentang setiap pipa memiliki resiko nya sendiri-sendiri.  Nantinya jika ada salah satu pipa pada bagian blok tertentu yang mengalami masalah atau kebocoran. Maka setiap valve jenis ini akan menjadi solusi untuk menangani dan menanggulangi masalah yang terjadi. Menanggulangi dalam hal ini bukan memperbaiki melainkan menghentikan sementara laju air atau gas hingga nantinya pipa yang mengalami kerusakan tersebut telah selesai di perbaiki.

Baca Juga : Amflow® AM8C Series Flow Control Valve

Manual Globe Valve
Manual Globe Valve

Cara Kerja Globe Valve

Globe Valve merupakan valve yang punya arah gerak linier dan dirancang sebagai stopping (menghentikan aliran), membuka aliran dan mengatur aliran. Disk pada globe valve dapat menutup sebuah aliran fluida. Pada globe valve biasa (konvensional) bisa diaplikasikan sebagai isolasi dan throttling service. Walaupun globe valve menampilkan lebih tinggi angka penurunan tekanan dibandingkan dengan valve seperti gate valve, plug dan ball valve.

Globe valve pada dasarnya dirancang untuk mengontrol aliran fluida. Dalam mengaplikasikan globe valve harus mempertimbangkan panjang jangkauan atau range pada control aliran, penurunan tekanan dan duty agar tidak terjadi kegagalan sistem. Umumnya tekanan pada diferensial maksimum pada disk tidak boleh lebih dari 20% tekanan maksimum upstream atau sekitar 200psi (1380kPa). Tapi ada juga jenis globe valve yang mampu bekerja melebihi besar tekanan tersebut.

Ball Valve

Salah satu jenis valve pipa adalah ball valve menggunakan nama ini di karenakan bentuk bagian dalam pada komponen ini berupa bola setengah lingkaran. Yang ada pada dalam pipa dan terhubung dengan poros putar untuk mengatur jalannya dari debit air yang masuk ke dalam pipa.

Baca Juga : Apollo A110 Differential Control Valves

Atau alat ini juga dapat di gunakan untuk mengarahkan arah dari air tersebut mengalir nantinya. Dengan kata lain alat ini memiliki fungsi ganda terutama untuk menahan atau menghentikan sementara debit air yang sedang berjalan. Serta mengarahkan ke saluran lainnya tempat air tersebut akan di alirkan nantinya.

Hand Ball Valve
Hand Ball Valve

Cara Kerja Ball Valve

Ball valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa mereka terbuat, Bal Valve dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan temperature sekitar 200 derajat Celcius.

Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka sangat serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 ° F (250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm). Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik. Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.

Butterfly Valve

Jenis valve pipa yang selanjutnya adalah butterfly valve, jenis ini di gunakan untuk mengatur gerak laju air dalam pipa. Gerak laju air tersebut yang menggunakan valve jenis ini kebanyakan untuk gas atau air yang memiliki tekanan rendah atau cairan yang memiliki konsentrasi tinggi.

Konsentrasi tinggi dalam hal ini adalah cairan yang memiliki kekentalan yang relatif tinggi dari pada air yang pada umumnya encer. Jadi untuk menggunakan valve jenis ini akan sangat di rasakan untuk cairan atau gas yang memiliki tekanan yang rendah.

Baca Juga : Directional Control Valve: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Jenis valve pipa ini di gunakan untuk pipa dengan ukuran sedang serta memiliki airan air atau gas setengah dari kapasitas yang di miliki dari pipa ini. Karena jika volume gas atau air yang mengalir pada pipa tersebut memiliki tekanan yang tinggi. Valve ini bisa rusak akibat tingginya tekanan yang di miliki dari cairan yang sedang mengalir pada pipa.

Butterfly Valve
Butterfly Valve

Cara Kerja Butterfly Valve

Butterfly valve memiliki konstruksi yang relatif sederhana. Komponen utama katup kupu-kupu adalah body, seal, disk, dan stem. Butterfly valve tipikal memiliki disk yang diposisikan di tengah pipa yang terhubung dan stem yang terhubung ke aktuator atau pegangan di bagian luar valve. Dalam posisi tertutup, disk tegak lurus dengan aliran, seperti yang ditunjukkan pada gambar, dan disegel oleh seat valve. Stem-nya juga ditutup dengan menggunakan O-Ring.

Saat aktuator atau pegangan memutar stem ke belakang 90 derajat, disk menjauh dari seat valve dan memposisikan dirinya sejajar dengan aliran.Rotasi parsial memungkinkan aliran dibatasi atau proporsional. Butterfly valve yang akan digunakan untuk servis modulasi dapat dirancang untuk memiliki karakteristik Linear atau Equal.

  • Linear : Ketika laju aliran berada dalam hubungan linier dengan jumlah bukaan disk, itu berarti pada X% pembukaan disk, laju aliran akan sama X% dari laju aliran maksimum.
  • Contoh jika disk dibuka 1/3 putaran (30 derajat), maka laju aliran maksimum 33,3%.
  • Equal : Jika butterfly valve memiliki karakteristik persentase yang sama, itu berarti kenaikan gerak katup yang sama menghasilkan persentase perubahan laju aliran yang sama.

Sebagai contoh, jika pergerakan dari jarak 30 hingga 40 derajat meningkatkan laju aliran dari 100 menjadi 170 m3 / jam (sebesar 70%), maka pergerakan dari 40 hingga 50 derajat akan meningkatkan laju aliran dari 170 menjadi 289 m3 / jam ( sebesar 70%).

Ini menghasilkan hubungan logaritmik antara pergerakan disk dan laju aliran. Kemajuan dalam desain katup kupu-kupu telah memungkinkan karakteristik persentase yang sama untuk sudut bukaan dari 20 hingga 90 derajat.

Check Valve

Jenis valve pipa ini memiliki fungsi untuk mengalirkan zat cair atau fluida menuju satu arah saja. Beberapa kendala ketika mengalirkan zat cair menuju ke satu arah adalah ketika zat cair tersebut mengalami reversed flow, Atau aliran tenaga dan arus kembali pada tempat sumber air tersebut berasal, jadi valve ini lah yang berberfungsi untuk menekan agar nantinya tidak ada tekanan air yang kembali. Sekilas valve ini memiliki bentuk yang unik karena memang desain tersebut memiliki tujuan agar air tidak kembali

Jenis valve pipa ini sangat membatu ketika terjadi arah gerak yang berlawanan dari aliran air yang ada pada pipa. Jika tanpa menggunakan alat ini nantinya pipa dapat meledak akibat gaya yang di timbulkan oleh aliran air dari dalam pipa tersebut.

Jadi valve dengan bentuk yang unik ini memiliki peran besar untuk menekan dan menanggulangi gaya atau arah gerak air. Terutama ketika ada kejadiaan arah gerak air yang tiba-tiba saja berubah atau kembali akibat daya dorong untuk mengalirkan air tersebut berkurang.

Check Valve
Check Valve

Cara Kerja Check Valve

Cara kerja check valve yaitu saat aliran sesuai dengan arahnya, laju dari aliran tersebut akan melewati disk atau plug, sementara apabila terdapat aliran yang berlawanan, maka plug tersebut akan tertutup, sehingga tidak akan terjadi aliran balik yang masuk lagi ke dalam pipa. Maka dari itu keberadaan check valve ini sangatlah penting, jadi jangan sampai tertinggal saat anda menyusun suatu rancangan fire hydrant.

Baca Juga : Control Valve : Definisi, Fungsi, Jenis dan Cara Kerja

Safety Valve

Untuk jenis valve pipa yang terakhir ini adalah safety valve, seperti namanya valve ini di gunakan untuk menahan. Atau menghentikan sementara ketika daya tampung air atau gas yang mengalir ke tempat penampungan telah penuh. Agar nantinya tidak terjadi kerusakan atau pun ledakan ketika terjadi kelebihan kapasitas dari air atau gas yang mengalir. Valve jenis ini sangat penting di gunakan untuk menghindari beberapa kejadian yang di inginkan.

Jenis valve pipa ini bisa di katakan wajib ada dalam standar operasional, terutama pada beberapa perusahaan gas ataupun perusahaan yang mengalirkan air. Karena pada beberapa keadaan tertentu kondisi air atau gas dapat berubah dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Jadi jenis valve ini untuk menanggulangi setiap kemungkinan terburuk yang akan terjadi nantinya sehingga tidak terjadi kersuakan yang parah dan membahayakan.

Safety Valves
Safety Valves

Cara Kerja Safety Valve

cara kerja safety valve pembukaan valvenya sangat cepat langsung 60% opening apabila terjadi tekanan berlebih (excess pressure). Safety valve ini akan menutup kembali jika tekanan yang diterima valve telah berada dibawah pressure normal (set normal). Untuk implementasi safety valve ini sangat cocok diterapakan pada fluida gas seperi HFC-227 atau halotron. Sedangkan cara kerja relieve valve akan membuka perlahan-lahan jika terjadi kelebihan tekanan (excess pressure) dan akan menutup kembali apabila tekanan telah kembali normal. Relieve valve lebih cocok diaplikasikan ke fluida liquid seperti Water sprinkler, Water hydrant.

Penggerak valve secara otomatis telah dikembangkan sedemikian rupa, sehingga mempunyai fungsi untuk bisa mengatur besar dan kecilnya bukaan valve. Penggerak dan pengatur Control valve seperti dinamakan dengan actuator valve.

Dalam perkembanganya untuk mengarah ke sitem otomatisasi Control valve bisa di kombinasi dengan sensor untuk mengoprasikan control valve. Otomatisasi Valve otomatis ini bisa juga dikombinasi dengan sensor level dimana ketika level sesuai dengan yang disyaratkan control valve akan bekerja sehinga valve akan menutup atau membuka.

Related articleElektrogas Control Valves MZ

Read More Articles :

author

Rudy Wiratama

rudywinoto.com/wmablog.com/flowmasonic.com

Similar Posts

Discover more from Indonesia Industrial Parts

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading